Arus Balik Promosi Budaya Indonesia di Malaysia dan Upaya Membangun Perdamaian Kawasan

Team Klinik Digital Universitas Indonesia foto bersama Direktur Jenderal SGM, Koh Sia Feai di head quater SGM Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, 07 April 2019 – Bertempat di Akademi Seni Budaya dan Warisan
Kebangsaan (Aswara), Malaysia, Delegasi Vokasi Komunikasi UI : Kepala Program
Studi, Dr. Devie Rahmawati, M.Hum; Kepala Lab. Penyiaran, Dra. Amelita Lusia,
M.Si; Pengajar Praktik Reska Herlambang, M.Ikom dan Lim Suriady melakukan
lawatan ke dua fakultas. Delegasi Vokasi UI disambut oleh Rektor Aswara, Prof .
Dr. Madya Sahar Sadi Hashim; Dekan Fakultas Film dan Televisi, Dzul Karnain
Abdullah; Wakil Dekan Fakultas Film dan Televisi, Gulam Shaffi Khan Gulab Khan;
President University College of Pahang, Prof Emeritus Dato Dr. Ahmad Haji
Zainuddin; Komunikasi Korporat, Farah Malissa Mohsen.


“Aswara adalah kampus yang berada di bawah Kementerian Pelancongan dan
Kebudayaan Malaysia, atau di Indonesia dikenal sebagai Kementerian Pariwisata. Di
sinilah lahir karya-karya komunikasi bangsa Malaysia, seperti serial kartun Ipin –
Upin yang telah mendunia,” ujar Devie Rahmawati, ketua delegasi Vokasi dan
pengajar mata kuliah Kampanye Persuasif.

Dekan fakultas Film dan Televisi Universitas Aswara Dzul Karnain Abdullah menyerahkan kenang2an kpd Sinshe Lim


“Kedatangan tim Vokasi adalah upaya untuk melihat secara langsung dapur branding
negara Malaysia melalui pendidikan Vokasi di Aswara, yang telah berdiri selama 25
tahun ini. Sistem pengajaran yang menekankan kehadiran praktisi dan materi praktik
di Aswara, menjadi kunci kesuksesan Malaysia mempromosikan negara melalui
materi-materi kreatif di bidang seni populer seperti Film, Animasi, Musik, Seni
Pertunjukkan dan Game,” ujar Devie yang juga menjabat sebagai Kordinator
Peminatan Humas.


“Hal mengembirakan ialah informasi yang diberikan oleh Fariz, Kaprodi Animasi dan
Multimedia, Aswara, yang menyampaikan bahwa saat ini justru masyarakat Malaysia
sedang dilanda demam seri animasi Indonesia berjudul “Si Nopal dan Bahenol.
Yang bersangkutan mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dengan
talenta-talenta kreatif untuk menghasilkan karya yang siap mengglobal,” tambah
Amelita Lusia, yang juga menjadi kordinator Peminatan Penyiaran.

Presiden SGM, Michael Kok Fuk On menyerahkan Piagam penghargaan kpd Sinshe Lim


Lawatan ini membuka mata para Pengabdi Klinik Digital Vokasi Komunikasi, bahwa
keunggulan Malaysia dapat terwujud berkat dukungan pemerintah yang sangat kuat
melalui pendanaan. “Situasi ini dapat dilihat dari infrastruktur Laboratorium
pengajaran yang memiliki peralatan terkini, tercanggih dan terbaik untuk dapat
digunakan oleh peserta didik, dalam jumlah yang memadai untuk mewadahi sekitar
1000 mahasiswa Aswara,” ujar Reska, pengajar praktik, Mata Kuliah Branding
Perusahaan.


Kunjungan kedua dilakukan bersama Pengurus dan Penggiat Soka Gakai Malaysia
(SGM). Pihak SGM terdiri atas Presiden SGM, Michael Kok Fook On; Direktur
Jenderal SGM, Koh Sia Feai; Para Pendidik : Dr. Angela Ng, Dr Wendy Yee, Mr. Lin
Kok Keong; Kepala Komunikasi dan Hubungan Eksternal, Joanne Foo dan Dawson
Yeang.

SGM, yang merupakan bagian dari Organisasi Dunia Soka Gakai, memang
memfokuskan diri untuk mempromosikan budaya perdamaian di seluruh dunia.
Universitas Indonesia 10 tahun lalu (2009), memberikan penghargaan Doktor HC
kepada pendiri Soka Gakai, Daisaku Ikeda, atas kerja keras membangun harmoni di
antara manusia di tataran global.

Sinshe Lim menyerahkan cinderamata kepada Rektor Universitas ASWARA Prof.Dr. Madya Sahar Said Hasyim


Devie dan Amelita yang menjadi pemenang Hibah Program Pengmas Iptek Bagi
Masyarakat bertajuk “Program Pencegahan Terorisme Berbasis Akurasi Informasi”,
ingin bertukar gagasan dan pengalaman antar negara tentang upaya mengatasi
potensi-potensi perpecahan organik dan anorganik di berbagai komunitas masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut Devie menyampaikan salah satu upaya membangun
kesadaran publik akan bahaya perpecahan justru melalui sosialisasi literasi media dan
digital, agar publik memiliki kemampuan untuk memilah informasi yang positif dan
produktif. Sedangkan Lim menambahkan bahwa upaya untuk memecah belah pikiran
dan perasaaan masyarakat dilakukan menggunakan praktik-praktik penyebaran berita
bohong di berbagai isu termasuk kesehatan, yang tidak lain bertujuan utnuk menebar
ketakutan pada masyarakat luas.


“Untuk itu diperlukan upaya kerjasama yang lebih dalam dan sistematis antar dua
negara untuk terus memastikan bahwa teror tidak boleh menghantui masyarakat kita.
Salah satu upaya tersebut ialah komitmen perwakilan Universitas Malaya, Dr. Wendy
Yee dan Pengajar Vokasi Komunikasi UI, untuk mengajar di antar kedua universitas,
untuk terus menemukan metode-metode baru, menyeimbangkan strategi pemecah
belah komunitas, “ tutup Devie yang bersama Amelita merupakan pengajar Mata
Kuliah Komunikasi Antar Budaya.

Recommended Posts